Mungkin
kabar baik dari saya sendiri yang telah menonton Koe no Katachi pada 3
Mei 2017. Bertepatan saat primernya di bioskop Tanah Air. Setelah
menanti penantian selama 8 Bulan buat nonton, maka aku putuskan untuk
menonton dan melewati salah satu anime lainnya. Maka saya putuskan untuk
menonton Koe no Katachi yang konon memiliki cerita kuat dan plot yang
mudah ditebak. Setelah menontonnnya hanya sekali. Langsung saja kita
ulas dalam review sudut pandangku.
Pembawaan yang diawali dengan pem'bully'an ini sukses menghipnotis pikiran penonton untuk marah pada karakter utama dari anime ini. Namun di sisi lain, memperlihatkan bagaimana karma dan derita yang dialami oleh Pem'bully'. Dimana merekapun merasakan hal yang sama yang diderita oleh korban Bully. Jikalau orang yang belum pernah merasakan bully akan melakukan pembullyan, tapi setelah merasakannya maka sabar dan telah mengerti itu.
Kombinasi
emosional yang cukup sempurna telah diberikan. Namun tidak menyeluruh
hanya sebagian adegan saja yang mendapatkan emosional yang lebih dalam (bukan biasa. tapi dalam. Artinya yang bisa memberikan gejolak emosi berupa nangis dan marah). Pembawaan visual, karakteristik, plot had Conflik it self
ini sangat diapresiasi tapi perlu lebih menyestabilkan agar lebih
terlihat indah. Tapi siap-siaplah, waluapun hanya sebagain
mendapatkannya. Tapi Tetap berasa.
Shouko Nishimiya (Saori Hayami)
salah
satu heroine yang begitu muncul kuat dalam anime ini. Seorang cewek
tuna rungu ini cukup menyita hati penonton karena kesabarannya yang dia
miliki. Bahkan kekuatan dan strongnya begitu terpancar dari Shouko
Nishimiya. Hanya satu hal yang ingin dia sampaikan, dirinya mau berteman
dan ingin berteman dengan banyak orang. Cuman begitu saja harus
merasakan pem'bully'an yang begitu kejam. Tapi tetap strong dan
menginginkan pertemanan. Bahkan dirinya sempat merasakan menjadi Shoya Ishida (detik-detik menegangkan). Satu hal yang membuat kita harus sabar seperti Shouko, yaitu bagaimana untuk mengertinya. (Pengisi suaranya pun sukses memerangkan karakter yang susah ini)
Shoya Ishida (Miyu Irino, dan Mayu Matsuoka) merupakan cowok yang dulunya pem'bully' tersadis
dalam anime ini saat mereka SD. Shoya Ishida berusaha untuk
menghancurkan harapan dari Shouko Nishimiya. Namun malah sebaliknya
semua perbuatannya harus mendapatkan timbal balik yang luar biasa yang
harus ia alami. Bahkan sangat menyakitkan dan lebih menyakitkan dari
korban bullynya Shouko Nishimiya. Untuk hal itu, dirinya harus
mengucilkan dan dikucilkan, tidak memiliki teman, dan berusaha untuk
memperbaiki diri bagi teman-temannya. Suatu hal yang luar biasa dialami
Shoya bertahun-tahun pada masa dosanya dan terbayarkan untuk memperbaiki
hubungan Shouko. Usahanya sangat luar biasa untuk dirinya. Namun paling
sangat disayangkan adalah ambisinya, emosinya, dan kurang pengertian
kepada teman dalam sikapnya Usaha kerja kerasnya menjadi orang baik
sangat diapresiasi (Pergantian peran dari kedua pengisi suara yang okay, jadi terjalin pembagian yang kanak-kanak dan dewasa)
Dua heroine ini jikalau disatukan cukup luar biasa, bahkan melebihi karakter pendukung yang hanya sebatas pendukung doank. Tapi saya sangat apresiasi kombinasi keduanya yang sama-sama saling menutupi kekurangan mereka dan memberikan kekuatan yang sangat tinggi dalam Koe no Katachi. Dua tokoh utama inipun udah terkonek dengan sendirinya karena perasaan yang timbul di dalamnya. Aku pun sangat senang akan pembawaan yang kedua tokohnya ingin disampaikan.
Walaupun beberapa karakter pedukung hanya sebatas pendukung doank. Saya lebih memilih karakter Ibu dari Nishimiya. Yae Nishimiya yang betul-betul mencerminkan Ibu yang pekerja keras dan mau menerima kekuarangan dari Shouko Nishimiya. Memang sifatnya yang dingin membuat dirinya banyak kurang menyukainya. Tapi disisi lain dirinya memang pantas begitu untuk melindungi si Shouko Nishimiya.
Selain
background, visualisasi karakter yang cukup puas dan melebihi
penggambaran dalam manganya. Sangat diapreasiasi untuk mengeluarkan
gambaran yang lebih baik dari manganya. Bahkan beberapa karakter
terlihat lebih hidup dan lebih lucu (Nagatsuka). Overall. Karakternya
lebih bagus dari manga yang ada.
Kombinasi dari keduanya menghasilkan suatu anime yang berharga. Selain didukung dengan Plot yang sederhana namun kuat, musik dan effect mencerminkan anime ini, karakteristik, dan audiens. Maka Visualisasi yang diharapkan sangatlah berkualitas. Walaupun sedikit memberikan background yang ada. Tapi telah memberikan visual yang sangat indah, enak, dan patut sekali.
Musik yang menjadi akhir Koe no Katachi adalah "Koi wo Shita no wa (恋をしたのは)" oleh aiko. Musik yang bener-bener muncul sebagai musik terbaik dalam anime ini. Walaupun muncul saat ending Koe No Katachi. Dengan lantunan musik yang dibalut musik gaya yang sederhana. Tapi pesan yang disampaikan cukup mengenang, yakni aku cinta kau. Musik penenang ini sangatlah keren dan memoriable di hati audiens Koe no Katachi. Berlabel Pony Canyon.
Selain kedua lagu yang terpancar, tapi jangan lupa Background music yang terlihat okay pada situasi tertentu. Walaupun saya sendiri maaf belum sampai memperhatikan penuh background music yang disampaikan. Tapi setelah mengulang-mengulang dalam hati terdalam. Saya dapat mendapatkan suatu gambaran yang begitu bagus dari backgorund musicnya. Memang seperti sebelum bagian ini ditulis, music yang disampaikan sangatlah pass, santai, tidak terlalu berat, serta menghiasi Koe no Katachi dengan baik (tapi masih kurang memoriable tapi penghias yang cukup luar biasa).
Walaupun
masih ada bagian-bagian yang minus dalam anime untuk mengadaptasi
manga-nya, saya sarankan untuk lebih diperbaiki bagian plot hole
tersebut agar menjelaskan seluruh karakter yang ada. Sedikit penambahan
durasi mungkin cukup untuk menjelaskannya.
Cocok : Bagi pencinta slice of life (walaupun ini bukan slice of life), memperbaiki diri (perubahan diri), anime yang emosional. Pem'bully' yang bertobat, dan pelajaran sekolah. Belum membaca manganya.
Tidak cocok : bagi telah baca manga-nya. Bagi yang menginginkan plot twist atau penguat lain.
Sebuah
kecacatan dan ketidak sempurnaan dalam hidup mungkin banyak dialami
oleh banyak orang, terutama bagi yang benar-benar cacat fisik dan
berbeda. Bahkan bagi kebanyakan anak remaja, khususnya anak sekolah yang
merasa sempurna harus melakukan tindakan penindasan yang berat kepada
penderita cacat fisik. Letak disinilah sebuah studio Kyoto Animation
ingin mengungkapkan sesuatu yang ada didalamnya. Bagaimanakah perubahan
yang terjadi dalam anime ini.
Sebuah anime yang diadaptasi dari manga laris di Jepang dengan Judul yang sama adalah Koe no Katachi. Koe no Katachi (A Silent Voice, The Shape of Voice, 聲の形). Koe Katachi ini digarap oleh Kyoto Animation yang menjadi studio terbesar yang ada di Jepang. Beberapa anime yang setara dan kuat pernah digarapnya adalah : Clannad (Season 1 dan 2), Suzumiya Haruhi, Hyouka, dan Chuunibyou demo Koi ga Shitai! Koe no Katachi sendiri rilis pada 17 September 2016 bertepatan pada akhir musim panas 2016.
Selain itu, masih ada staff yang berpengalaman yang hampir rata-rata mengerjakan anime-anime terbesar diatas. yaitu :Naoko Yamada sebagai sutradara dalam film anime
Youta Tsuruoka sebagai sutradara suara
Yoshitoki Ooima sebagai penulis original yang memiliki Koe no Katachi
aiko sebagai penyanya
Futoshi Nishiya sebagai design karakter bersama rekan-rekannya
Mutsuo Shinohara sutradara art(gambar)
Kensuke Ushio sebagai pemusiknya
Reiko Yoshida sebagai screenplay
Seiichi Akitake sebagai penyeting
dan membawa beberapa animator dalam studio Kyoto Animation yang belum disebutkan. (Rekan-rekannya).
Selain membawa para animator terbaiknya, tidak turut lupa kepada para pengisi suara Miyu Irino bersama Mayu Matsuoka, Saori Hayami, Megumi Han, Toshiyuki Toyonaga, Kensho Ono, Yuuki Kaneko, Aoi Yuuki yang telah profesional dalam bidangnnya.
Bertahun-tahun
kemudian, saat Shoya Ishida harus merasakan dosa dan penyesalan yang
mengikatnya, dirinya berusaha untuk mencari Shoko Nishimiya untuk
menyucikan dirinya dari perbuatannya yang dulu dan menjadi temannya.
Dirinya harus berusaha mempelajari komunikasi untuk tuna rungu hingga
bertahun-tahun dan mengembalikan masa lampaunya. Apakah segala telah
terlambat atau mungkin harus tetap tersiksa?
Sebuah plot yang terlihat sederhana ini cukup mudah dicerna oleh para audiens saat menonton Koe no Katachi. Menceritakan bagaimana penebusan dosa yang dilakukan oleh Shoya Ishida dalam membentuk jalinan teman kembali dengan teman-temannya. Sebagai seorang pembully yang berat harus menerima kenyataan yang disebut dengan karma. Dirinya harus menanggung itu semua. Tapi perjuangannya untuk mengembalikan semuanya yang telah ia perbuatan dengan permasalahan yang dihadapi oleh beberapa karakter sangatlah diacungi jempol. Plot yang terlihat mudah ditebak, tapi menawarkan cerita-cerita yang lebih kompleks dan dalam bumbu-bumbu unik sekaligus penguat Koe no Katachi.
Yoshitoki Ooima sebagai original kreator dalam anime ini telah menyulap permasalahannya yang telah diberikan di awal menjadi permasalahan yang kompleks penuh dengan emosional dan penyelesaian yang cukup. Jikalau telah membaca manganya pasti sudah langsung paham akan hal ini. Tapi bagi yang belum akan terpesona dengan pembawaan dalam anime ini. Jujur, saya sebagai penulis merasakan hal yang sangat dalam anime ini. Secara keseluruhan sangatlah indah pembawaannya.
Namun dibalik pembawaan yang indah, masih adanya beberapa plot hole yang sangat fatal dimana belum mengungkapkan secara keseluruhan dari karakter pendukung Koe no Katachi. Walaupun telah dipadatkan oleh KyoAni. Tapi masih kurang menonjolkan karakter pendukung Koe no Katachi. Sehingga karakter pendukungnya hanya bernotabete pendukung cerita doank. Sebenarnya jikalau ingin mengulas manganya. Pasti lebih baik.
Sebuah anime yang diadaptasi dari manga laris di Jepang dengan Judul yang sama adalah Koe no Katachi. Koe no Katachi (A Silent Voice, The Shape of Voice, 聲の形). Koe Katachi ini digarap oleh Kyoto Animation yang menjadi studio terbesar yang ada di Jepang. Beberapa anime yang setara dan kuat pernah digarapnya adalah : Clannad (Season 1 dan 2), Suzumiya Haruhi, Hyouka, dan Chuunibyou demo Koi ga Shitai! Koe no Katachi sendiri rilis pada 17 September 2016 bertepatan pada akhir musim panas 2016.
Selain itu, masih ada staff yang berpengalaman yang hampir rata-rata mengerjakan anime-anime terbesar diatas. yaitu :Naoko Yamada sebagai sutradara dalam film anime
Youta Tsuruoka sebagai sutradara suara
Yoshitoki Ooima sebagai penulis original yang memiliki Koe no Katachi
aiko sebagai penyanya
Futoshi Nishiya sebagai design karakter bersama rekan-rekannya
Mutsuo Shinohara sutradara art(gambar)
Kensuke Ushio sebagai pemusiknya
Reiko Yoshida sebagai screenplay
Seiichi Akitake sebagai penyeting
dan membawa beberapa animator dalam studio Kyoto Animation yang belum disebutkan. (Rekan-rekannya).
Selain membawa para animator terbaiknya, tidak turut lupa kepada para pengisi suara Miyu Irino bersama Mayu Matsuoka, Saori Hayami, Megumi Han, Toshiyuki Toyonaga, Kensho Ono, Yuuki Kaneko, Aoi Yuuki yang telah profesional dalam bidangnnya.
Plot Keseluruhan
Koe no Katachi menceritakan Seorang gadis muda yang memiliki sisi kecacatan yang tak terduga, dirinya bernama Shoko Nishimiya
(Saori Hayami).
Dirinya adalah seorang gadis tuna rungu sehingga dirinya harus
berbicara dengan alat bantu. Shoko Nishimiya baru saja pindah sekolah
dasar yang baru menarik perhatian teman-temannya untuk mengetahuinya,
terutama Shoya Ishida yang bener-bener bertingkah layaknya 'anak kecil'.
Awalnya berasa okay kehadirannya, namun lambat laun membuat
teman-teman-nya tidak nyaman karena perbedaan yang jauh.
Saat kesabaran yang dimiliki teman-temannya sangat menipis, Shoya Ishida
(Miyu Irino dan Mayu Matsuoka)
sebagai satu-satunya yang mewakili teman-temannya terkenal dengan
seorang pem"bully" terjahat dikelasnya memberi penindasan yang lebih
dalam kepada Shoko Nishimiya. Sehingga membuat Shoko Nishimiya
mendapatkan perlakukan kasar yang mengharuskan pindah sekolah. Banyak
sekali teman-temannya yang menuduh Shoya Ishida sebagai kejahatan
sehingga dirinya harus menderita dosa yang begitu berat dipukulnya. Dosa
tersebut ialah diasingkan oleh orang-orang disekitarnya sehingga
dirinya sendiri tidak memiliki teman manapun. Bahkan dirinya harus
merasakan tekanan batin yang berat sehingga membuatnya ingin mengakhiri
Shoya Ishida. Namun, dirinya sadar untuk segera memperbaiki hubungan
dirinya dengan Shoko Nishimiya.Shoya Isida © Kyoto Animation |
Sebuah plot yang terlihat sederhana ini cukup mudah dicerna oleh para audiens saat menonton Koe no Katachi. Menceritakan bagaimana penebusan dosa yang dilakukan oleh Shoya Ishida dalam membentuk jalinan teman kembali dengan teman-temannya. Sebagai seorang pembully yang berat harus menerima kenyataan yang disebut dengan karma. Dirinya harus menanggung itu semua. Tapi perjuangannya untuk mengembalikan semuanya yang telah ia perbuatan dengan permasalahan yang dihadapi oleh beberapa karakter sangatlah diacungi jempol. Plot yang terlihat mudah ditebak, tapi menawarkan cerita-cerita yang lebih kompleks dan dalam bumbu-bumbu unik sekaligus penguat Koe no Katachi.
Yoshitoki Ooima sebagai original kreator dalam anime ini telah menyulap permasalahannya yang telah diberikan di awal menjadi permasalahan yang kompleks penuh dengan emosional dan penyelesaian yang cukup. Jikalau telah membaca manganya pasti sudah langsung paham akan hal ini. Tapi bagi yang belum akan terpesona dengan pembawaan dalam anime ini. Jujur, saya sebagai penulis merasakan hal yang sangat dalam anime ini. Secara keseluruhan sangatlah indah pembawaannya.
Namun dibalik pembawaan yang indah, masih adanya beberapa plot hole yang sangat fatal dimana belum mengungkapkan secara keseluruhan dari karakter pendukung Koe no Katachi. Walaupun telah dipadatkan oleh KyoAni. Tapi masih kurang menonjolkan karakter pendukung Koe no Katachi. Sehingga karakter pendukungnya hanya bernotabete pendukung cerita doank. Sebenarnya jikalau ingin mengulas manganya. Pasti lebih baik.
Teman -- Everything
Shoya Ishida sebelum kedatangan Shoko Nishimiya merupakan seorang lelaki yang memiliki banyak sekali teman, seorang gembetan, dan satu geng yang selalu bersamanya. Namun setelah Shoko Nishimiya datang dan Shoya Ishida membullynya, Shiya harus merasakan karma yang begitu dalam menusuk hatinya yang menyebabkan dirinya mengucilkan diri dan terkucilkan oleh teman-temannya. Karma dan dosa yang dialaminya.Teman
adalah hal yang berarti yang ingin disampaikan dalam Film ini. Bahkan
saya sendiri merasakan bagaimana tak memiliki teman seperti Shoya dan
Shoko. Keduanya adalah tokoh yang menginspirasi setiap orang untuk
saling memaafkan dan berteman. Sungguh sangat luar biasa penyampaian
Teman adalah segalanya. Sangat diapresiasi bagaimana penyampain dari
sebuah manga menjadi anime yang luar biasa oleh KyoAni.
Bully -- Karma
Jangan pernah nonton kalau belum pernah merasakannya bagaimana kerasnya karma. Bahkan yang telah karmapun merasakan hal yang serupa dengan tokoh utama. Oleh Sebab itu, sebagai antisipasi bagaimana karma itu datang hingga nusuk ke hati. Merupakan hal yang ingin disampaikan dalam Film ini menurutku. Sebab pem'bully'an itu sendiri adalah hal terburuk sepanjang masa sekolah, bahkan di masyarakat sendiri oleh karena keterbatasan, keidealitas, dan kesempurnaan yang dimiliki seseorang/sekelompok masyarakat.Pembawaan yang diawali dengan pem'bully'an ini sukses menghipnotis pikiran penonton untuk marah pada karakter utama dari anime ini. Namun di sisi lain, memperlihatkan bagaimana karma dan derita yang dialami oleh Pem'bully'. Dimana merekapun merasakan hal yang sama yang diderita oleh korban Bully. Jikalau orang yang belum pernah merasakan bully akan melakukan pembullyan, tapi setelah merasakannya maka sabar dan telah mengerti itu.
Emotional too much
Hampir setiap beberapa adegan aku merasakan goncangan emosional yang melewati tembok penghalang emosi. Film ini menawarkan suatu emosional berupa kesedihan, gelak tawa, marah, dan lain lainnya yang bener-bener campur aduk di anime ini. Karakteristik yang dibawakan sungguh menghayati setiap hati audiens yang menonton anime ini. Sungguh menyenangkan dan puas hingga durasi terakhir. Tidak terasa merasakan anime notabetenya 2 jam 10 menit.Shouko Nishimiya x Shoya Isida © Kyoto Animation |
Moral Story -- Penghargaan
Banyak sekali ajaran hidup yang ingin disampaikan Kyoto Animation dalam anime ini. Selayaknya Clannad dan Hyouka yang sukses menghipnotis penonton melalui pesan moral yang disampaikan. Berikut merupakan pesan moral-nya :- Janganlah Mem`bully` jikalau tak ingin termena karma yang mengerikan.
- Teman Adalah segalanya yang mengisi kehidupanmu.
- Terimalah sesamamu, meskipun memiliki kecacatan fisik dan keterbelakangan.
- Kesabaran, Mental, dan Hati diuji untuk mendapatkan karakter yang kuat.
Sebuah penghargaan yang diberikan agar memberikan kita pelajaran hidup yang berarti, dimana pada hakekatnya kedudukan manusia pada hakekatnya adalah sama. Bahkan bagi yang memiliki kecacatan khusus untuk mengerti apa yang ingin dikomunikasikan. Sangat diperlukan sekali di masyarakat dunia
ini. Bahkan sangat disarankan untuk membangun sekolah bagi para
penderita tuna rungu untuk membangun sekolah bahasa isyarat. Sangat
sekali diperlukan agar mengerti perasaan yang dimilikinya.
Karakteristik
Sejujurnya karakteristik, yang diberikan begitu jelas dimata. memainkan 2 tokoh utama yabg bener bener menghidupkan denga tokoh bantuan yang sangat memperkuat cerita walaupun sifat tokoh bantuannya masih kurang (tapi cukup memperkuat). Berikut tokoh utama yang sangat menghidupkan anime ini.Shouko Nishimiya (Saori Hayami)
Shouko Nishimiya x Shoya Isida © Kyoto Animation |
Dua heroine ini jikalau disatukan cukup luar biasa, bahkan melebihi karakter pendukung yang hanya sebatas pendukung doank. Tapi saya sangat apresiasi kombinasi keduanya yang sama-sama saling menutupi kekurangan mereka dan memberikan kekuatan yang sangat tinggi dalam Koe no Katachi. Dua tokoh utama inipun udah terkonek dengan sendirinya karena perasaan yang timbul di dalamnya. Aku pun sangat senang akan pembawaan yang kedua tokohnya ingin disampaikan.
Walaupun beberapa karakter pedukung hanya sebatas pendukung doank. Saya lebih memilih karakter Ibu dari Nishimiya. Yae Nishimiya yang betul-betul mencerminkan Ibu yang pekerja keras dan mau menerima kekuarangan dari Shouko Nishimiya. Memang sifatnya yang dingin membuat dirinya banyak kurang menyukainya. Tapi disisi lain dirinya memang pantas begitu untuk melindungi si Shouko Nishimiya.
Visualisasi
Background dan effect dalam Koe no Katachi sangatlah high class dan ciri khas dari Kyoto Animation. sedikit background tapi indah dimata. Bahkan lebih meresap untuk menawarkan pemandangan jembatan yang menjadi tempat pertemuan Shoya dan Shouko. Bahkan terlebih lagi selain itu, masih banyak background yang beautiful kelasnya Kyoto Animation. WOW.Best scene © Kyoto Animation |
Kombinasi dari keduanya menghasilkan suatu anime yang berharga. Selain didukung dengan Plot yang sederhana namun kuat, musik dan effect mencerminkan anime ini, karakteristik, dan audiens. Maka Visualisasi yang diharapkan sangatlah berkualitas. Walaupun sedikit memberikan background yang ada. Tapi telah memberikan visual yang sangat indah, enak, dan patut sekali.
Musik
Musik pembukaan Koe no Katachi adalah "My Generation" yang dibawakan oleh The Who. Walaupun sangat menyimpang sekali dari Koe No Katachi dan dunia anime. Bahkan saya sendiri terkejut dengan pembawaan lagu ini diawal anime. Entahlah apa yang ingin disampaikan dalam anime ini berasa seperti ke barat-baratan diawalnya. Tapi setelah mengerti apakah artinya lagu itu, maka saya simpulkan. Lagu opening yang aneh tapi mencerminkan kelompok gen Shoya Ishida waktu kecil. Bahkan memberikan inti generasi lama masih masa SD.Musik yang menjadi akhir Koe no Katachi adalah "Koi wo Shita no wa (恋をしたのは)" oleh aiko. Musik yang bener-bener muncul sebagai musik terbaik dalam anime ini. Walaupun muncul saat ending Koe No Katachi. Dengan lantunan musik yang dibalut musik gaya yang sederhana. Tapi pesan yang disampaikan cukup mengenang, yakni aku cinta kau. Musik penenang ini sangatlah keren dan memoriable di hati audiens Koe no Katachi. Berlabel Pony Canyon.
Selain kedua lagu yang terpancar, tapi jangan lupa Background music yang terlihat okay pada situasi tertentu. Walaupun saya sendiri maaf belum sampai memperhatikan penuh background music yang disampaikan. Tapi setelah mengulang-mengulang dalam hati terdalam. Saya dapat mendapatkan suatu gambaran yang begitu bagus dari backgorund musicnya. Memang seperti sebelum bagian ini ditulis, music yang disampaikan sangatlah pass, santai, tidak terlalu berat, serta menghiasi Koe no Katachi dengan baik (tapi masih kurang memoriable tapi penghias yang cukup luar biasa).
Kesimpulan
Koe no Katachi merupakan anime film yang digarap studio KyoAni (Kyoto Animation) berdasarkan manga dari Yoshitoki Ooima. Sangat luar biasa. Boleh dikatakan, sebuah anime yang menampilkan cerita orang cacat, tapi itulah yang ingin disampaikan agar kita tetap menghargai para manusia-manusia yang ada dunia. Film ini yang memberikan kesuksesan besar ini sangat patut untuk ditonton karena memberikan kita pelajaran berharga dalam menghargai sesama manusia kita. Baik itu yang bertubuh normal maupun abnormal. Bahkan kita secara tak langsung untuk meninggalkan praktek Bully yang terjadi di masyarakat modern saat ini. Terlebih lagi saya sendiri belajar bahasa isyarat guna mengerti apa yang dikatakan oleh hati orang-orang tuna rungu disana. Apreasiasi penuh kepada Kyoto Animation yang KEMBALI berhasil menghidupkan anime yang bernilai. Bahkan kemungkinan kecil (bahkan tidak ada) untuk meniru anime se-indah ini.Cerita tentang Karma © Kyoto Animation |
Kelebihan
- Menampilkan plot yang sebenarnya sederhana tapi dengan penguatan demi memperkuat resolusi dalam anime ini. Bahkan sedikit konflik yang diberikan cukup berarti.
- Background visual yang beautiful.
- Visualnya selalu dapat pada karakter, bahkan lebih baik dari manga-nya.
- Walaupun bukan sebagai anime Slice of Life, tapi sebagai anime drama yang sungguh disuguh dengan baik setara slice of life.
- Moral Story-nya lebih banyak keluar dari anime ini. Bahkan luar biasa hingga kita sadar akan diri kita sendiri.
- Walaupun sebagai rangkuman manga. Tapi masih berasa ke inti cerita di manga.
- Ploting yang mengarah pada Bully dan kecacatan tubuh saling melengkapi dimana Bully sebagai penindasan harus merasakan karma yang luar biasa ketika dia harus berada di korban. Dan Kecacatan tubuh yang menggambarkan kekurangan dalam hidup kita.
- Durasi 130 menit yang sukses membuatku nyaman, penuh emosi, dan terhanyut dalam Koe no Katachi. Harus nonton lagi.
- Musik Penghias yang wow.
- Keluarkan sekolah bahasa isyarat dalam pelajaran wajib sekolah.
- Koi wo Shita no Wa ♫ paling memoriable.
Kekurangan
- Salah satu hal mungkin bisa dikatakan bukan kekurangan adalah kecacatan tubuh dan karma pem'bully'an. Dimana nilai jual Koe no Katachi terletak pada itu. (maaf bukan bermasuk merendahkan tapi memberikan hal yang mungkin akan disampaikan beberapa orang)
- Konfliknya sudah ada dari awal, dan penyelesaiannya belum berakhir sampai segitu (bagi yang manga version paham).
- Plotnya terlalu padat bagus dieksekusi, tapi masih ada cela yang perlu diperbaiki.
- Plot hole, karena beberapa plot tidak menjelaskan sisi karakter pendukung dalam anime ini. Bahkan saya sendiri masih bertaya mengapa dan apa yang terjadi pada karakter pendukungnya.
- Karakter pendukung yang kurang, memang hampir saya akui beberapa karakter pendukung masih kurang dijelaskan secara baik. Bahkan hanya sebagian saja dan merasa menyesal saja telah membully Shouko. (Tidak dalam). Terlebih lagi si Mashiba yang masih perlu pendalaman karakter.
- Dituntut untuk membaca manga, karena beberapa adegan anime Koe no Katachi merupakan rangkuman manga dari Koe no Katachi.
- Endingnya masih ada Ending lain yang lebih pass. Nontonlah hingga end Credit titles berakhir (Kemungkinan).(mengecewakan).
Saran
- Memberikan durasi sedikit lagi yang lebih panjang untuk menjelaskan beberapa plot hole yang masih kurang. Sebaiknya dibuat serial.
- Memberikan banyak sekali bumbu-bumbu lagi agar menjadi anime yang luar biasa.
- Tetap menjaga konsisten sebagai studio besar yang telah berhasil menhipnotis penonton karena animenya yang bernilai.
- Tetap harus memperbaiki rangkuman-nya agar memberikan gambaran karakter pendukung yang jelas. Bahkan memberi durasi untuk itu.
- Musiknya yang masih kurang dapat, tapi visualnya tetap dapat. Maka porsi musiknya diperbanyak.
- Berikan plot twist jadi. Tidak hanya konflik utama yang diberikan, tapi plot twist yang cukup merubah saat terjadi agar tetap memberikan pertanyaan yang membuatnya ingin menonton lagi. Bahkan butuh banyak konflik lagi.
- Sebenarnya berasa anime berakhir di episode chapter 56-58.
Cocok : Bagi pencinta slice of life (walaupun ini bukan slice of life), memperbaiki diri (perubahan diri), anime yang emosional. Pem'bully' yang bertobat, dan pelajaran sekolah. Belum membaca manganya.
Tidak cocok : bagi telah baca manga-nya. Bagi yang menginginkan plot twist atau penguat lain.
Sumber :
Terima Kasih pula kepada Encore Film Indonesia yang membawakan anime ini untuk datang ke Indonesia.
Studio Kyoto Animation dalam membangun anime ini.
dan terlebih lagi, mangakanya Yoshitoki Ooima yang berhasil memberikan cerita sederhana yang berharga.
Screen shot dari trailer yang sangat berguna dalam ulasan ini.
Studio Kyoto Animation dalam membangun anime ini.
dan terlebih lagi, mangakanya Yoshitoki Ooima yang berhasil memberikan cerita sederhana yang berharga.
Screen shot dari trailer yang sangat berguna dalam ulasan ini.