3 tahun lalu, Makoto Shinkai telah memberikan suatu anime yang cukup fenomenal pada masanya dan menjadikan animenya terkenal sepanjang masa. Karya Makoto Shinkai terlihat cukup keren untuk ditonton secara keseluruhan karena mengambil pendekatan relevansi antara tahun yang diperlihatkan dengan anime yang mereka tonton. Misalnya pada tahun 2016, maka Makoto telah meneliti survey yang relevan terhadap tahun 2016. Hal ini terlihat bagaimana pendekatannya telah membangun anime dengan baik. Tetap kali ini saya akan menuangkan ide review saya pada anime Tenki no Ko ini.
Saya menbuka kali ini ada benang merah tersendiri dari mereka ini. Bahkan ada kemungkinan juga jika sudah dirilis dari bentuk lain, maka fans teori akan bermunculkan kalau memang memakai nama "no" lagi. Tetapi saya merasa keluarga "no" sangat unik dibentuk oleh Makoto Shinkai karena telah menciptakan produk nama mereka dengan kata "no", atau hanya kebetulan sebagai basis no.
Alasan pertama adakah element budaya. Pembawaan budaya dalam anime Tenki no Ko terlihat mirip dengan Kimi no Na Wa. akan tetapi penajaman dalan mitos, budaya, cerita luhur telah menjadi makna menarik di Tenki no Ko. Bahkan lebih strong ketimbang Kimi no Na Wa. Inspirasi Cerita Gadis Hujan dalam kebudayaan Jepang. Lebih strong jauh lebih baik.
Alasan kedua racikan bumbu Makoto Shinkai, saya melihatnya Makoto Shinkai masih terlalu suka meracik bumbu penyedap dari Kimi no Na Wa. Hal ini dibuktikan dengan alur cerita di awal-awal terlihat sangat mirip dan mudah sekali ditebak. Hal ini akan terlihat sebagai berikut untuk racikan dan perbedaan kedunya :
Selama 3 tahun saya menunggu untuk menonton anime terbarunya Makoto Shinkai. Makoto Shinkai adalah salah satu sutradara sekaligus penulis original anime yang terkenal dengan berbagai cara untuk menampilkan anime mereka sebaik-baiknya. Tetapi kali ini aku melihat suatu benang merah kemiripan dari teknik yang dibawakan oleh Makoto Shinkai sehingga entah kenapa aku kali ini menonton dalam perspektif lain. Walaupun kali ini banyak mencuat review beberapa dari anime ini. Tetapi cobalah untuk memandang secara clear apa yang menjadi masalah saya mengreview anime ini.
Check review Kimi no Na Wa.
Check review Kimi no Na Wa.
HIGH SPOILER : MEMANG PENUH SPOILER
Plot
Suatu kisah yang dibangun dari sebuah kota Tokyo yang tidak pernah berhenti dari hujan. Dimana sang Tokyo hidup dibawah cuaca yang selalu hujan setiap hari. Bagaimana bisa sebuah kota yang memuat hampir berbagai orang didalamnya telah menjadi korban hujan terus menerus. Hal ini memicu Tokyo akan segera tenggelam dalam lautan. Mengapa hal ini terjadi?Kisah bermula dari seorang cowok yang mencari pekerjaan di kota yang ia sebut sebagai Tokyo yang kotanya penuh dengan hujan. Dimana sang cowok ini ingin merasakan hidup di Tokyo. Tetapi hari pertamanya sungguh sangat berangtakan dan penuh dengan masalah. Tetapi dirinya berhasil mendapatkan pekerjaan berupa penulisan artikel online.
Tetapi suatu saat, dirinya bertemu seorang gadis penyendiri yang tak mempunyai orang tua. Dirinya juga harus bekerja untuk memenuhi kehidupannya. Akan tetapi dirinya bukan hanya sekedar gadis biasa, dirinya adalah seorang pengendali cuaca dan pawang hujan yang sangat luar biasa. Akhirnya mereka berdua bekerja sebagai tukang pawang hujan. Akankah mereka berhasil membahagian seluruh orang Tokyo?
Saya sedikit rekomendasi terhadap Kimi no Na Wa kalau memang dibandingkan dengan karya Makoto Shinkai sebelumnya. Akan tetapi karena Kimi no Na wa sukses memberikan penonton karena berhasil menutupi berbagai cerita di dalamnya. Tetapi Tenki no Ko hanya berhasil menggairahkan penonton karena Makoto Shinkai. Tetapi kurang memberikan plot penyejuk yang kurang dalam dan kurang menarik. Sehingga alangkah baiknya perlu memikirkan kenyaman cerita selain memperlihatkan keromantisan keduanya.
Entah Kurang Surprise
Kedataran yang diberikan dan kekakuan anime Tenki no Ko terlihat terlalu jelas. Hal ini dilihat dari perbandingan Kimi no Na Wa dengan Tenki no Ko yang sangat terlihat. Kimi no Na Wa selain memakai Trailer yang slow, tetapi Tenki no Ko ceria. Kimi no na wa hampir gagal terkena spoiler. tetapi Tenki no hampir menampilkan semua spoiler yang ada. Sehingga trailer adalah sesuatu yang hampir saja merusak kegairahan penonton Tenki no Ko.Saya sedikit rekomendasi terhadap Kimi no Na Wa kalau memang dibandingkan dengan karya Makoto Shinkai sebelumnya. Akan tetapi karena Kimi no Na wa sukses memberikan penonton karena berhasil menutupi berbagai cerita di dalamnya. Tetapi Tenki no Ko hanya berhasil menggairahkan penonton karena Makoto Shinkai. Tetapi kurang memberikan plot penyejuk yang kurang dalam dan kurang menarik. Sehingga alangkah baiknya perlu memikirkan kenyaman cerita selain memperlihatkan keromantisan keduanya.
Cinta anak dibawah umur
Apa yang diperlihatkan adalah cinta yang diperlihatkan dari antara dua anak smp atau sma yang baru saja merasakan kehidupan bersama. Kehidupan mereka adalah rekan bisnis, meningkat jadi pacaran, dan saling mencintai.Salah satu hal ini terlihat bagaimana pendekatan yang keduanya lakukan dalam anime ini. Pendekatan ini sendiri cukup lucu meskipun tidak terlihat dewasa. Tapi patut dinilai karena berhasil memperlihatkan kedekatan cinta yang luar biasa oleh mereka. Good Job. Perlu dipatut agar saling membantu..
1. (2013) Kotonoha no Niwa
2. (2016) Kimi no Na Wa --> Yukari Yukino (masuk)
3. (2019) Tenki no Ko --> Taki dan Mitsuha (masuk)
4. (20??) ?? no ?? --> Hodaka dan Hina dan kawan-kawan sebelumnya?
Masih ada permasalahan
Saya boleh katakan kalau anime ini satu universe dengan memegang gelar nama "no". Alasan utama dari ketiga anime Makoto Shinkai kali ini memiliki benang merah tersendiri dari ketiganya. Meskipun saya secara pribadi hanya menonton Kimi no Na Wa dan Tenki no Ko. Tetapi mereka secara tidak langsung satu family tersendiri dalam keluarga no yang digarap oleh CoMix Wave Film1. (2013) Kotonoha no Niwa
2. (2016) Kimi no Na Wa --> Yukari Yukino (masuk)
3. (2019) Tenki no Ko --> Taki dan Mitsuha (masuk)
4. (20??) ?? no ?? --> Hodaka dan Hina dan kawan-kawan sebelumnya?
Kota diselimuti oleh Hujan © CoMix Wave Films / Makoto Shinkai |
Frame yang Mirip-Mirip
Yap, kali ini memang frame yang dibikin oleh Makoto Shinkai ada kemiripakan dengan anime sebelumnya, yakni Kimi no Na Wa. Tapi penegasan yang dilakukan dalam Tenki no Ko jauh lebih dalam ketimbang Kimi no Na Wa. Akan tetapi saya melihatnya ia memakai frame atau blue print yang menjadi ciri khas dan kesalahan fatal dari anime ini. Saya mengira akan menjadi hal yang berbeda dengan anime Kimi no Na wa yang sebelumnya. TETAPI HAMPIR MEMAKAI FRAME yang MIRIP-MIRIP.Alasan kedua racikan bumbu Makoto Shinkai, saya melihatnya Makoto Shinkai masih terlalu suka meracik bumbu penyedap dari Kimi no Na Wa. Hal ini dibuktikan dengan alur cerita di awal-awal terlihat sangat mirip dan mudah sekali ditebak. Hal ini akan terlihat sebagai berikut untuk racikan dan perbedaan kedunya :
Kimi no Na Wa (2016)
Bapak pertama --> Musik + Time Skip --> Babak kedua (Permasalahan) --> Resolusi --> Musik + Resolusi --> Timeskip (year) --> Akhirnya saling ketemuanya yang sangat long dan imposible ketemu.Sedangkan Tenki no Ko (2019):
Babak pertama --> Musik + Time Skip --> Babak Kedua --> Musik + Time Skip --> Babak ketiga sampai akhir/Permasalahan --> Resolusi --> Time Skip (year) --> Ketemuan entah dimana saling mencari meskipun telah bertemu.Lihatlah ada element yang mirip yakni memberikan musik ditengah-tengah. Sehingga terlihat cukup jadi hak paten Makoto Shinkai dan tidak bernilai merusak apa yang telah dilihat sebelumnya. Aku tidak yakin Makoto Shinkai bisa memakai nama No dengan merusak racikan diatas dan mengbahnya jauh lebih intens? Itu akan menjadi jawaban untuk Makoto Shinkai di 3 tahun berikutnya.
Punya Konflik tapi gk penting
Jujur antara anime sebelumnya yang permasalahannya dimensi waktu. Tapi disini permasalahannya benar benar murni kesalahan Tokoh Utama dari Tenki no Ko. konflik biasanya adalah antargonis dari sang musuh didalamnya. Akan tetapi hanya kecerobohan pemain utama menyebabkan permasalahan timbul jauh lebih ribet. Ayo kita bicarakan lebih lanjut.Spoiler geblek... Hodaka kena permasalahan polisi karena hanya tidak sengaja menemukan mainan dan itu mainan terlarang. Hina kenapermasalhaan akan pawang hujan yang diambil dari segi budaya. Andaikata Hodaka tidak ke masalah. Maslaahnya tinggal Hina saja. Tapi tanpa permasalahan Hodaka. kita tidak mendapatkan penyajian terbaik untuk berjuang demi pacar kita. Complicate but Memang gk penting. klo digambarkan aku gk salah. aku gk sengaja nemu, dan aku anak mau kerja. sudah beres. tapi dibikin seolah-olah masalah utamanya Hodaka. wow it`s amazing.
Saya sangat menyayangkan ending kali ini. Meskipun saya menyukai babak dimana Hodaka dan Hina menyatu. Akan tetapi sampai kepada ending mereka ketemuan menghasilkan permasalahan yang menghasilkan Tokyo tenggelam. Wow sungguh hal yang mengundang ilmiah yang aneh nih. Tapi ini akan menjadi PR UTAMA bagi MAKOTO SHINKAI untuk MENGEMBALIKAN KOTA TOKYO yang telah tenggelam
Selain itu juga, pertemuan antara Hodaka dengan Hina hanya terlihat seperti belum dipoles dengan baik. Bahkan mungkin ini label produk dari Makoto Shinkai. Saya merasa perlu banyak perbaikan deh agar tidak terlihat monoton.
Penutup yang mirip Kimi no Na Wa
Mungkin dikarenakan frame mirip mirip. kali ini aku merasa ending yang amat sangat datar dan biasa. Entah kenapa pembawaan kimi no na wa berhasil menciptakan anemo ending yang cukup melegakan. Akan tetapi mungkin kita telah melihat anime Kimi No Na Wa dan diterapkan pada Tenki no Ko. It`s tidak menarik lagi.Saya sangat menyayangkan ending kali ini. Meskipun saya menyukai babak dimana Hodaka dan Hina menyatu. Akan tetapi sampai kepada ending mereka ketemuan menghasilkan permasalahan yang menghasilkan Tokyo tenggelam. Wow sungguh hal yang mengundang ilmiah yang aneh nih. Tapi ini akan menjadi PR UTAMA bagi MAKOTO SHINKAI untuk MENGEMBALIKAN KOTA TOKYO yang telah tenggelam
Selain itu juga, pertemuan antara Hodaka dengan Hina hanya terlihat seperti belum dipoles dengan baik. Bahkan mungkin ini label produk dari Makoto Shinkai. Saya merasa perlu banyak perbaikan deh agar tidak terlihat monoton.
Ok Kita Bicarakan Visual
Visual yang diperlihatkan adalah adalah cukup setara dengan Kimi no Na Wa. Hal ini terlihat bagaimana sang sutradara serta kepala animasi membangun cerita dengan inspirasi yang sama dengan teknik CoMiX Wave lainnya. Hal ini cukup keren dan baik untuk diperlihatkan dalam anime ini.Visual tidaklah begitu terlihat kuno. Akan tetapi terlihat seperti ciri khas tersendiri dari Tenki no Ko dan studio CoMix Wave. Saya akui kali ini visualnya adalah ciri khas studionya dan tidak banyak masalah. Bahkan banyak upgrade serta relevansinya jaman sekarang sangat jelas. Bahkan beberapa produk tampil disini.
RADWIPS Kali ini telah berhasil memunculkan animu penonton dengan luar biasa. Hal ini terlihat dengan berbagai pendekatan yang dibawakan dengan begitu keren. Saya menyukai musik yang diberikan karena memang slow dan cukup keren sebagai penghias. Bisa kalian lihat dalam video clip mereka di youtube.
Ok kita dengarkan Musiknya
Musiknya sangat meproduksi ulang beberapa musik di Kimi no Na Wa. Aku rasa studio kehilangan beberapa musik terbaik mereka. Serta ost mereka sehingga mereka memakai daur ulang musik Kimi no Na Wa di beberapa soundtrack. Akan tetapi yang terbaik adalah Pembawaan musik semakin variatif dan menampilkan emosi yang ada.RADWIPS Kali ini telah berhasil memunculkan animu penonton dengan luar biasa. Hal ini terlihat dengan berbagai pendekatan yang dibawakan dengan begitu keren. Saya menyukai musik yang diberikan karena memang slow dan cukup keren sebagai penghias. Bisa kalian lihat dalam video clip mereka di youtube.
Kesimpulan
Anime ini mirip sekali dengan Kimi no Na wa daei segi frame yang ditampilkan. Akan tetapi Tenki no Ko memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Kimi no Na Wa. Tenki no Ko memiliki karakteristik, budaya, dan relevansi 2019 yang sangat jelas dan sangat luar biasa. Tapi kelemahannya Tenki no Ko mempunyai conflict gk penting, cerita datar, dan frame mirip mirip dengan Kimi no Na Wa. Penulis sendiri mengajurkan untuk menonton 3 anime yang melatari ini dahulu.Meskipun segi cerita ya biasa gk terlalu kuat, tapi musik tetaplah baik, visual baik, dan element tiap karakter terlihat melengkapi dengan luar biasa. Apakah kau ingin menonton pawang hujan ini?
Nilai : 8.3
Kemiripan antara keduanya akan tayang di episode post berikutnya sebagai opini penulis blog.
Kelebihan :
- Penekanan Karakteristik dan budaya terlihat baik.
- Pembawaan musik tetaplah keren.
- Budaya yang dibawakan lebih terlihat disini.
- Pembawaan karakter dari generasi sebelumnya, yakni Kimi no Na wa terbawa cukup keren. Terutama Taki dan keluarganya dieksekusi baik.
Kekurangan :
- Kejenakaan Menjadi Salah satu unsur minor yang kurang
- Plotnya terlalu mirip dengan frame Kimi no Na Wa
- Endingya mirip-mirip dengan Kimi no Na Wa.
- Teringat akan Kimi no Na Wa
Nilai : 8.3
Kemiripan antara keduanya akan tayang di episode post berikutnya sebagai opini penulis blog.
Mari kita Mengubah DUNIA!! © CoMix Wave Films / Makoto Shinkai |
Bagaimana? Apakah azab dari kedua cowok cewek ini menjadikan kyoto banjir? Now and show your comment.