[Review] Tsugumomo : Berasa Biasa, namun ....

Tsukumogami dan Amasogi adalah makhluk yang menyerang dalam kehidupan manusia di dalam Tsugumomo. Amasogi merupakan bagian dari Tsukumogami. Mengapa tidak? Tsukumogami sendiri merupakan makhluk dalam legenda jepang yang merupakan benda-benda terbuang yang terkutuk. Benda-Benda yang terbuang inilah merasa ingin membalaskan diri kepada pemilik maupun masyarkat yang telah menyia-nyiakan barang ini. Oleh sebab itu, Tsugumomo merupakan cara yang terbaik untuk menangkal kelakuan dari tsugumogami sekaligus amasogi yang sering menyerang kehidupan manusia.
Tsugumomo
Logo Tsugumomo!
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
merupakan anime yang diaptasi dari manga Tsugumomo karya Yoshikadu Hamada. Tsugumomo sendiri menceritakan Kazuya Kagami yang bertemu dengan Kiriha, seorang tsugumogami yang berasal dari wujud kain sutra dan berwujudkan wanita. Kiriha merupakan wujud Tsukumogami yang bener-bener membela Kazuya berserta keluarga dan teman-temannya untuk menangkal Amasogi-amasogi maupun tsukumogami yang mengganggu kehidupan manusia. Bagaimana perjuangan Kazuya dan Kiriha dalam membantu kehidupan manusia saat itu?

Tsugumomo diproduksi oleh Studio Zero-G yang untuk memproduksi anime adaptasi ditangannya. Mereka berusaha untuk mendapatkan anime yang layak ditonton, terutama Tsugumomo. Studio Zero-G sendiri pernah memproduksi anime berjudul Battery dan Piace: Watashi no Italian dan akan menggarap anime Dive!! di musim Summer 2017. Dengan animator-animatornya cukup berpengalaman dalam membangun konten animasi, apakah studio Zero-G dapat membangun Tsugumomo dengan baik?
   
To The poin, mari simak anggota-anggota yang mengerjakan Tsugumomo :
Ryoichi Kuraya sebagai Sutradara, dan Composisi Seris.
Ryoichi Kurata sebagai Penulis, Papan cerita dan Unit Sutradara bersama dengan Masaki Utsunomiya.
Yasuharu Takanashi sebagai pemusik yang berlabel Pony Canyon.
Yoshikazu Hamada adalah kreator original
Kiyotaka Nakahara sebagai Design Karakter
Penyanyi lagu tema adalah Michi bersama Band Ja Naimon!
Kenichi Tajiri sebagai sutradara gambar
Chief Sutradara Animasi oleh Kiyotaka Nakahara dan Masaaki Sakurai.
Sutradara Suara oleh Fumiyuki Go
Sutradara fotografi oleh Syohei Matsuda
Penyetel Seni oleh Hiroyuki Ochi
Atsuhi Furukawa sebagai pewarna animasi
Masaki Utsunomiya sebagai editing.
Shinici Limura sebagai kunci animasi
dan sebagainya dalam Studio Zero-G yang belum ditulis di artikel ini.
Berserta dengan pengisi suara jepang yang cukup profesional bernama Yuuko Sanpei, Naomi Oozora, Yurika Kubo, Noriko Shibasaki, Kotono Mitsuishi, Ayana Taketatsu, Eriko Matsui, You Taichi, dan lain-lain yang tergabung dalam anime Tsugumomo.

Mau tahu bagaimana serunya antara Kiriha dengan Kazuya yang digarap oleh Studio Zero-G ini?

Untuk pertama kalinya, Kazuya Kagami mendapatkan sebuah kain sutra yang yang berubah wujud menjadi seorang wanita cantik bernama Kiriha. Awal yang begitu aneh bagi Kazuya mendapatkan sosok demikian. Kiriha sendiri merupakan sebuah Tsukumogami yang diwariskan kepada keluarga Kazuya Kagami, terutama ibu dari Kazuya bernama Kanaka. Kazuya sendiri memiliki sebuah "Sakura Obi" yang berharga yang diberikan kepadanya yang berasal dari Ibunya, Kanaka. Hingga akhirnya muncul Kiriha dengan tidak sengaja semenjak adanya serangan teror dari Tsukumogami yang berwujud Amasogi.
Tsugumomo
Kiriha!!
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Berperan sebagai Kaguya dan Kiriha yang akan mengatasi seluruh serangan teror yang melanda mereka dalam anime ini. Bagaimana caranya Kazuya bersama Kiriha untuk mengatasi serangan ini?   

Simple Plot dan Datar

Secara keseluruhan, Cerita yang berikan berasa okay. Alasannya karena awal episode hingga episode 12 berasa mudah sekali ditembak apa konten yang diberikan. Dengan hanya pertarungan antar Tsukumogami yang diberikan, Kiriha dan Kazuya versus beberapa Tsugumogami yang menganggu. Bahkan hampir semua episode menceritakan hal yang demikian. Sehingga hanya berasa "oh gitu ceritanya. Pertarungan inilah yang berasa okay walaupun begitu.

Namun, selain itu, ada 4 episode akhir yang berasa okay dalam pengeksekusiannya, dimana 3 episode akhir juga adalah merupakan bagian yang bernilai karena sedikit out topik walaupun masih tetap di dalam kontennya. Tetap mempertahankan plot yang simple. Dengan permasalahan yang baru terbentuk cukup merubah pandangan yang berasa simple menjadi lebih sedikit rumit.
Tsugumomo
Kayak anak kecil kadang
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Walaupun demikian saya masih berasa kurang dan kurang. Mengapa tidak? kurang adanya plot twist yang menjanjikan dan berasa datar sekali. Mengapa tidak? ya berasa plot berasa intinya begitu. Namun setelah mencapai tengah episode mulai berasa sedikit bergeser sedikit saja dan tetap datar. Sepertinya sesampainya ditengah diubah begitu saja agar tidak hanya pertarungan melawan Tsukmogami saja. Tapi memberikan cerita yang lain agar berasa mudah dinikmati. Usaha yang dilakukan Zero-G dan Yoshikazu Hamada memberikan cerita berasa okay. Namun masih sangat kurang puas sekali.
  

Tsukumogami yang Modern

Walaupun memberikan plot yang sangat mudah sekali ditebak. Tapi pertarungan Tsukumogaminya yang cukup okay. Mengapa tidak, memberikan jalan cerita yang cukup unik karena pada legenda bahwa tsukumogami yang diberikan selalu berasal tradisional. Namun kali ini tsukumogami dibuat lebih modern dan lebih mengarah pada era saat ini. Kreator Asli dari Tsugumomo sangat diapreasiasi agar menghasilkan Tsukumogami yang berasal dari era modern.
Tsugumomo
Modern banget
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Berikut Tsukumogami yang cukup unik yaitu, Pure Heart, SketchBook, Love Meter, Parfum yang mempopulerkan diri dan lain-lain didalamnya. Tsukumogami ini bertipe Amasogi. Serta Tsugumomo yang bener-bener dapat dikendalikan oleh orang yang memiliki obinya.

Bath Time (dan sejenisnya)

Satu-satunya adegan yang paling ditunggu oleh banyak audiens Tsugumomo, yaitu Bath time. Bath time inipun merupakan bagian resmi yang ada dalam Tsugumomo agar daya tariknya semakin tinggi. Bahkan bagian ini memberikan genre E berasa berlebihan disetiap episodenya.
  
Walaupun memberikan bagian Bath Time sebagai fans servis, sepertinya bagian inilah yang terlalu berlebihan untuk diberikan. Walaupun dengan durasi singkat, tapi cukup mengganggu di depan ruang tamu bagi menontonya. Kenapa tidak? Karena memberikan adegan fans servis yang cukup mengganggu. Oleh karena itu, walaupun bagian yang ditunggu, tapi cukup bahaya juga jika dilihat di depan ruang tamu.
  
Selain bukan hanya bath time yang menjadi daya tarik disini, tapi adegan selain bath time yang serupa dengan ini. Oleh sebab itu, bagian resmi inilah yang memmberikan hal yang berlebih dalam Tsugumomo.
  
Walaupun bagian ditunggu, tapi bagian ini tidak cocok bagi anak yang berusia 13 tahun keatas karena memberikan cerita yang bercampur dengan dewasa yang tidak boleh ditonton anak seusia itu. Oleh sebab itu memberikan nilai plus sekaligus nilai minus pada ranting usia (khusus beberapa negara saja).
   

Komedi yang Cukup Menggelitik

Satu-satunya yang berkesan dalam anime Tsugumomo adalah bagian dari komedi yang berasa lucu sekaligus menghibur di Tsugumomo ini. Mengapa tidak? Tsugumomo menyajikan hampir setiap episodenya memberikan komedi yang cukup menggelitik. Zero-G bersama dengan  kreator aslinya berusaha memberikan ciri khas tersendiri dalam Tsugumomo agar layak ditonton.
  
Dengan penggelitik berupa komedi yang disajikan, saya merasakan sendiri bahwa anime ini memberikan kelebihan yang cukup bernilai dari Tsugumomo. Hampir penggelitik ini dapat membuat semua orang ketawa untuk menyaksikan komedi anime ini. Komedi yang diberikan dibarengi dengan adegan bath time yang disajikan, serta beberapa ciri khas yang dimiliki oleh setiap karakter inilah yang membuat  hampir setiap orang pasti akan tergelitik. Walaupun tidak begitu terlalu, tapi adegan inilah yang cukup menjadi daya tarik utama dalam Tsugumomo.

Pengaruh Kiriha

Satu-satuya yang merupakan bagian terkuat (dan terbaik selama ini) dalam anime Tsugumomo adalah pengaruh besar Kiriha dalam menghiasi ceritanya. Mengapa tidak? Karena kiriha adalah seorang cewek Tsukumogami baik yang dimiliki oleh Kazuya. Kiriha bersamaan dengan Kazuya memberangtas seluruh Tsukumogami berwujud Amasogi. Well jika ditinjau dari luar pemberantasan ini. Kiriha memiliki pengaruh luar biasa dalam Tsugumomo. Kiriha sendiri dialihsuarakan oleh Naomi Oozora
  
Kiriha awal pertemuan memiliki size sekitar anak SMA. Dirinya yang menyelamatkan Kazuya dari Amasogi yang berupa rambut menyerangkan untuk pertama kalinya. Dirinya menyelamatkan Kazuya setelah obi yang diberikan oleh Ibunya kepadanya. Kazuya baru mengerti bahwa Kiriha merupakan Tsugumomo yang diberikan Ibunya kepadanya setelah kejadian melawan Amasogi untuk pertama kali dan terus bersamannya.
Tsugumomo
Halo semua
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Kiriha yang memiliki sifat seperti anak kecil yang suka bermain bersama Kuruki, Kiriha dan Kuruki merupakan teman dekat yang berada di dalam kuil (yang sekarang kuilnya berada di rumah Kazuya Kagami). Kuruki sendiri memiliki asistent dari Kokuyou (berasal dari gagak) yang berkuil dan merupakan dewa dalam anime ini. Selain itu pula, Kiriha juga dapat mengendalikan Ayah Kazuya yang sangat nunduk padanya. Dengan Kiriha sendiri sebagai pusat perhatian, telah memberikan keanekaragaman dan pengaruh yang luar biasa di Tsugumomo agar lebih berwarna. Kiriha sendiri menyukai Pudding.
  
Kiriha sendiri berkekuatan untuk memanipulasi bentuk kain sutra bersama Kaguya yang bisa berubah menjadi Hammer, Benteng, Drill, dan penyerang. Selain itu pula, Tubuh Kiriha juga yang menjadi daya tarik tersendiri dalam anime ini, sifat yang dimilikinya cukup menggelitik di animenya Tsugumomo. Secara overall. Kiriha adalah bagian yang menonjol dalam Tsugumomo. Walaupun sebenarnya dirinya terlihat bukan seperti cewek pada umumnya.
    

Berasa Biasa

Alasan utama yang berasa terlalu biasa adalah plot yang disajikan yang begitu datar. Mengapa demikian? Karena plot yang sebenarnya sederhana, datar, dan mudah ditebak inilah cukup menjadi nilai minus dalam anime Tsugumomo. Plot yang disajikan hanya berupa pertarungan yang terjadi antara Kazuya bersama Kiriha melawan banyaknya Tsukumogami yang berwujud Amasogi serta pertarungan akhir yang begitu-begitu saja.
  
Pertarungan yang disajikan memang berasa okay. Walaupun tidak terlalu menarik untuk disimak, tapi eksekusi yang dilakukan cukup memberikan kejutan, terutama pada 3 episode akhir yang menunjukan sisi lain dari kemampuan Kiriha yang telah di manipulasi oleh Kaguya. Ditambah dengan permasalahan baru yang muncul begitu saja di episode 4 dimana setiap pemilik Amasogi yang telah hancur akan mendapatkan balasan yang luar biasa dimana mereka akan mendapatkan pengaruh dari malison atonement yang merupakan kutukan bagi mereka, berupa rambut rontok, tidak bisa bicara, badan yang bau, dan lain-lain yang sebenarnya merupakan hal yang sulit diperbaiki oleh mereka sesuai dengan amasogi yang mereka gunakan. Very well. 3 Episode akhir yang butuh perhatian khusus yang luar biasa.
Tsugumomo
Ngakak kalian!!
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Selain itu pula, plot yang sederhana ini berusaha dibuat agar tidak terlihat membosankan. Misalnya memberikan beberapa adegan komedi. Adegan komedi inipun saya rasa masih seperti penggelitk biasa dalam anime Tsugumomo yang cukup okay. Selain itu pula, satu-satunya yang lebih memperkuat adalah adegan bath time yang sebenarnya menjadi bagian yang kadang kala fatal, kadang kala sangat bagus. Aku rasa untuk kali ini berada di garis tengah antara itu.
  
Selain itu pula, satu-satunya karakter yang terkuat adalah karakter utama yang berasa okay (Walaupun hanya menghadirkan komedi sana sini). Dengan kehadiran Kiriha sebagai pusat perhatian banyak orang dan Kazuya sebagai pemilik dari Kiriha itu sendiri. Sehingga daya tarik utama bukan pada beberapa karkater lainnya, melainkan mereka berduga.
  
Diluar konten anime, Sejujurnya saya merasa ini cukup membosankan karena menghadirkan plot demikian dengan pembawaan yang dibilang masih post modern. Visualisasi masih dibilang berasa okay walaupun mengahdirkan visual kurang modern. Plot yang sebenarnya pasti udah ditebak setiap episodenya. Musik yang berasa pass dengan pertarungan Tsukumogami cukup menonjol. Tapi aku rasa, plot yang menjadi minus utama dalam anime ini. Namun untuk enjoymentnya masih dibilang okay karena diselimuti oleh Bath Time dan bisa dibilang, tidak terlalu buruk sebagia anime genre komedi little action ini.
  

Visualisasi

Sesuai dengan berasa biasa ini, Visualisasi masih berasa okay. Alasan mendasarnya visualisasinya masih kurang realistik dan beautiful untuk anime saat ini. Visualisasi dan animasi yang diberikan sebenarnya cukup menarik simpati anak-anak dalam menonton anime (sebenarnya tidak cocok pula karena Bath Time). Bahkan dengan episode 10 yang
Tsugumomo
Ada Musuh dibalik ini Semua
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Visualisasi yang mengarah pada background berasa sedikit menyatu dengan karakter sehinggga kurang menimbulkan background yang indah, serta tidak ada objek yang terlalu menarik untuk di ambil maupun menjadi background profil manapun.
 
Selain itu, Visualisasi karakter berasa okay karena pembawaan warna sekaligus gaya animasinya. Walaupun masih sedikit menyatu dengan background. Visualisasi karakternya masih dibilang okay untuk kelas anak-anak dan remaja yang ingin menontonnya. Secara overall, visualisasi yang dibawakan okay. Untuk visualiasi yang menonjol berada pada bath time dan Amasogi berbentuk robot buku di episode 2.
   

Karakteristik

Walaupun Kiriha memiliki pengaruh yang luar biada salam Tsugumomo. Jangan lupakan Kazuya yang juga memiliki pengaruhnya dibagian kedua. Alasan mengapa? karena menjadi pemain utama yang terpusat padanya. Selain itu, satu-satunya pemain mendapatkan hal-hal yang enak di anime Tsugumomo walaupun sebenarnya dirinya tidak menyukainya. Kazuya sendiri diahli bahasakan Yuuko Sanpei.

Kazuya merupakan anak yang mendapatkan obi dari ibunya bernama Kanaka dan mengendalikan Kiriha sebagai Tsugumogaminya. Memang pengaruh ari Kaguya bersama Kiriha sangat besar dalam memberantas Tsugumogami yang liar dalam dunianya. Kaguya sendiri diahlisuarakan oleh Yuuko Sanpei.
Tsugumomo
Kuruki + Kiriha
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Tokoh pembantu yang menurutku cukup unik juga adalah teman Kiriha dan merupakan dewa bernama Kukuri, dimana dirinya merupakan dewa dalam anime ini yang berbentuk child form. Sebenarnya dirinya memiliki adult form jika dirinya memiliki kekuatan yang lebih kuat. Sebenarnya dia di season 1 masih digambarkan lebih banyak bentuk child form setelah kebanyakan mengeluarkan energi saat pertarungan dengan Kiriha Kazuya dan topengnya lepas. Kuruki sendiri lebih sopan ketimbang Kiriha saat dirumah Kaguya. Kelebihan dari Kuruki sendiri memiliki manipulasi terhadap air. Oleh sebab itu, dirinya dijuluki sebagai god of land. Kuruki sendiri diahlihsuarakan oleh dua orang, yakni Yurika Kubo (Child) dan Kikuko Inoue (Adult). Dan suka sekali sama Mizu Youkan. Bentuk Adult sendiri dapat disaksikan di episode 3 - 4 dan pembantunya bernama Kukoyou yang merupakan perubahan dari bentuk dari gagak.
 
Selain Kazuya, Kiriha, dan Kukuri menjadi nilai yang cukup plus. Pemain pembantu lainnya berasa okay walaupun sebenarnya tidak memberikan karakteristik ang begitu dalam. Tapi berasa okay untuk menghiasi Tsugumomo.  Serta memberikan sedikit gelak tawa yang lebih dalam anime ini, Terutama Kuruki dan Kiriha sendiri.
    

Musik yang Okay

Musik yang dibawakan oleh Yasuharu Takanashi yang berlabel Pony Canyon telah memberikan nilai plus kecil dalam Tsugumomo. Musik yang diberikan sangat menonjol dengan mengombinasikan alat musik yang tradisional menghias Pertarungan Tsukumogami. Namun, beberapa musik yang menjadi Background Musik berasa kurang Variasi karena ada sedikit musik adaptasi dari game.
Tsugumomo
Woow inlah san Kiriha
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Opening dibawakan Band Ja Naimon! METAMORISER berasa sangat enak didengar sehingga cukup memoriable dengan instrument. Ditinjau dari vocal yang diberikan berasa okay. Overall, lagu yang diberikan berasa asyik saja di telinga dengan beberapa lirik yang ditekankan untuk di ingat.
 
Selain itu, Ending dibawakan oleh MICHI berjudul I4U. Lagu ini berasa sangat okay walaupun sebenarnya tetap seperti Metamoriser yang memberikan Instument keras sehingga instrument berasa sangat jelas sekali ditelinga. Cukup diapreasiasi pembawaan lagu yang dibawakan oleh Michi. Secara overall, semua musik berasa okay dalam anime Tsugumomo.
 

Kesimpulan

Dengan mengahadirkan cerita Yokai / Hantu Jepang mengenai Tsukumogami berwujud Amasogi yang dialihbentukan ke era Modern. Tsugumomo cukup sukses untuk itu semua. Namun satu-satunya minus yang ada adalah plot sederhana sekaligus yang mudah sekali ditebak. Selain itu pula yang cukup plus maupun minus adalah Bath time dengan ranting cerita diperuntukan anak remaja awal yang sebenarnya adalah peralihan. Selain itu pula nilai yang plus lainnya adalah Kiriha.
Tsugumomo
Walaupun berasa biasa, tapi dengan
Kiriha Effect cukup luar biasa
© Studio Zero-G / Yoshikadu Hamada
Walaupun tidak jelek sebagai anime, namun masih banyak yang perlu diperjelas di season 2, saya sendiri agak antusias untuk mengikuti perkembangan dari season 2 Tsugumomo yang sebenarnya cukup baik. Maaf, memang season 1 masih kurang berasa menonjol, tapi dengan season 2 nanti, akan berasa lebih baik dan enak ditonton. Semoga saja ada season 2 kedepannya.

 Dihisasi dengan visualisasi yang berasa okay, ditambah dengan musik adaptasi yang menonjol sehingga memberikan nilai plus. Beberapa karakter sangat mendukung cerita ini dengan baik, baik itu pendukung maupun utama. Secara overall, Anime Tsugumomo masih layak walaupun kemunculannya dinilai tidak pass di era modern saat ini. Saya tidak bilang bahwa anime ini jelek, namun masih berasa okay untuk ditayangkan dan dilanjutkan ke season 2.
 

Kelebihan

  • Tsukumogami yang modern di era saat itu.
  • Musik yang cukup menonjol.
  • Visualisasi yang berasa tidak terlalu mencolok
  • Komedi yang cukup menggelitik dari karakter-karakter Tsugumomo.
  • Bath Time (dan sejenisnya) yang menjadi daya tarik kecil tersendiri.
  • Pengaruh Kiriha sangatlah besar dalam Tsugumomo serta memberikan kelucuan yang menarik.
  • 3 Episode akhir yang menarik untuk disimak 
  • Kuruki effect juga mempengaruhi anime ini dengan sifat yang sopan.

Kekurangan

  • Karakteristik dinilai cukup. Namun belum memberikan beberapa pendalaman karakter yang berarti, khususnya season 2 nanti.
  • Plot yang berasa sederhana sekaligus mudah sekali ditebak, dan sangat berasa datar sekali.
  • Bath time yang sebenarnya kurang layak bagi anak remaja yang baru injak usianya. Bahkan hanya menyajikan hal-hal demikian yang cukup diminati
  • Pertarungan yang masih kurang memuaskan di dalam Tsugumomo ini.
  • Lebih menonjol pada komedi ketimbang plot yang diberikan.
  • Masih butuh penjelasan berikutnya di season 2 yang lebih baik.
  • Ending yang masih kurang menarik.

Saran

  • Season 2, dimana masih banyak yang perlu dilanjutkan dari manganya. 
  • Sedikit pembaharuan visual yang lebih baik dan amasogi berikutnya yang menarik.
  • Memperbanyak komedi yang diberikan agar semakin lucu.
  • Memberikan action yang lebih banyak dalam season 2 yang lebih dalam
  • Lebih menimbulkan sedikit plot twist yang berarti. 
  • Memberikan beberapa penjelasan jalannya cerita yang lebih baik. (Background dan history).
  • Memberikan ending yang menarik. 
  • Season 2 dapat menjelaskan beberapa plot yang berasa kurang menarik, khususnya action yang diberkan.

Cocok : Bagi yang mencari komedi yang dihiasi dengan bath time dan unsur sejenisnya, serta dihiasi dengan Youkai Jepang di era modern, yakni Tsugumogami modern, serta mencari aksi yang sederhana namun cukup asyik.
    
Tidak cocok : Bagi yang mencari anime drama, slice of life, dan action yang lebih banyak (action yang berlebih). Bahkan anime ini tidak menyajikan action yang berarti.
 

Terima kasih :

MAL --> Tsugumomo
Zero-G dalam mengelola anime ini, serta Label Musik Pony Canyon dalam mengelola musik dengan baik.
Screen shoot diambil dari Tsugumomo.
      
Bagaimana pendapat kalian mengenai Tsugumomo ini?
Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

0 komentar

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar di Blog ini