Review Anime Doll's Frontline : Mungkin Anime ini Dikhususkan untuk Penggemarnya?

Pernahkah menonton anime yang berdasarkan adaptasi anime yang ada. Mungkin kita sudah tahu seperti anime Chain Chronicles, maupun di dalam Grisaia no Kajitsu. Namun apakah kalian tahu ada anime yang diadaptasi dari sebuah game yang cukup terkenal, yakni Girl’s Frontline? Apakah kalian pernah memainkan Girl’s Frontline dan akhirnya akan menonton? Atau kalian malah malas untuk menonton anime ini?

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Doll's Frontline
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia
  

Inilah Doll’s Frontline / bisa disebut sebagai Girl’s Frontline anime. Adalah salah satu anime yang punya keunikan tersendiri di mana dia mengadaptasi dari sebuah game dari yang ada. Doll’s Frontline sendiri dibawakan oleh studio Asahi Production dan tayang di dalam Winter 2022. Serta tayang pada Muse Indonesia. Apakah yang menarik dari sang Studio ini untuk mengadaptasi anime ini jauh lebih baik. Apakah yang menarik dari anime ini sehingga kalian sangat suka terhadap anime ini? Kenapa anime ini sangat dikhususkan untuk penggemarnya? Apakah yang bikin Doll’s Frontline ini sangat layak untuk penggemarnya?


Plot / ALur Cerita

Setelah terjadinya perang dunia II yang menghancurkan sebagian besar populasi kemanusiaan di dunia dan bahkan bumi tidak bisa dihuni. Namun berbagai kontraktor militer swasta di luar pemerintah akhirnya membangun sebuah android robot tempur yang disebut dengan “T-Dolls”- untuk menjaga perdamaian di berbagai negara-negara yang tidak stabil/ Sementara mereka secara fisik jauh lebih unggul karena lebih kepada besi-besi dan android yang ada. Namun T-Dolls sendiri kelemahannya tidak punya strategi perang yang sangat ribet dan pasti membutuhkan manusia dalam memberikan perintah.

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Siap utnuk Bertempur
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia

Sangvis Ferri sendiri adalah produsen dalam membangun T-Doll terkemuka di dalam dunia industri yang ada dan berusaha untuk mencoba memasang T-Doll khusus sebagai komandan dalam industrinya. Tetapi yang terjadi adalah kecelakaan yang mengakibatkan  T-Doll itu menguasai sebagian besar fasilitas di dalam pabrik produsen ini. Dan tujuan T-Dolls yang tersisah harus merebut kembali pabrik Sangvis dari AI jahat yang menyatakan perang kepada sisa-sisa umat manusia. Griffin dan Kryuger adalah satu-satunya organisasi paramiliter yang hebat dan cukup kuat untuk menahan konfrontasi dan menghentikan berbagai kemajuan destruktif mereka.


Menyelidiki peristiwa yang terkait dengan Sangvis Ferri. Ada satuan tugas yang sangat elit di dalam “Team Anti-Rain” mencair informasi yang sangat rahasia dari gudang yang sudah ditinggalkan, tetapi mereka segera disergap. Berharap bisa mengamankan temuan mereka, kelompok tersebut untuk sementara dibubarkan dan setiap T-Doll bersembunyi. Sementara itu, Gentiane yang malas tapi berbakat dipekerjakan oleh Griffin sebagai komandan pemula dan diberi misi kritis pertamanya – lacak “Tim Anti-Rain dan pulihkan data rahasia sebelum Servis Ferr bisa menguasai dunia.” Apakah tim Elite “Team Anti-Rain Bisa”


Kisah Military yang Mudah Ditebak Jalan Ceritanya

Salah satu yang terpenting dalam anime ini adalah jalan cerita yang sudah ditebak sejak awal permainan anime ini tayang. Bahkan sang kisah Military yang menjadi dasar dan fokus utama dalam anime ini menjadi keunikan tersendiri. Kisah Military yang sebenarnya secara garis besar mudah ditebak dengan perjalan T-Dolls yang berjuang untuk mengatasi berbagai AI yang ada. Dan dengan mudah ditebaknya jalan cerita yang diberikan secara garis besar, mungkin cerita yang semacam ini cukup memboringkan dan mungkin kita kurang begitu menikmati berbagai segi. Meskipun ceritanya harusnya ceritanya sangat asyik untuk dinikmati.

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Dor-Dor DOr untuk menyelamatkan umat manusia
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia

Alasan pertama jelas bahwa jalan ceritanya adalah cerita yang mudah ditebak. Antara sang Doll-Doll yang siap mengalahkan kepemilikan dari Sangvis Ferri dan akhirnya berperang untuk mereka. Bahkan dapat dibilang cerita military seperti ini adalah cerita dasar untuk mengungkapkan antara yang grup baik vs dengan grup jahat.


Alasan kedua, adalah plot yang diberikan pasti tidak ada yang terlalu wow-wow. Mungkin wow di dalam animasinya karena jelas animasinya lebih mencegang dan tone / hue warnanya lebih kepada warna gelap kebiru ungu tua. Karena memang fokus dari anime ini sendiri adalah peperangan dan perang antar robot android cewek vs cewek. Jelas hanya agak menang di animasi.


Mungkin Anime ini Dikhususkan untuk Penggemarnya?

Salah satu poin review kita, apakah anime ini difokuskan untuk penggemar atau mungkin difokuskan kepada para pemain game Girl’s Frontline. Bahkan dapat dibilang, keunikan dari anime ini sebenarnya untuk mengarahkan kepada penggemar anime Girl’s Frontline. Bahkan dapat dibilang, anime ini fokus terhadap penggemar yang ada.

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Sang Tim "Anti-Rain" / Tim AR
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia

Alasan menurutku bisa saja anime ini dikhususkan penggemarnya?

  1. Anime ini memang sangat merepresentasikan game yang sedang dipergunakan, khususnya game Girl Frontline dimana kisahnya mirip dengan itu tetapi lebih dibikin karakter anime
  2. Anime ini menceritakan apa yang di dalam anime alami. Dan pasar dari anime ini jelas akan gagal secara internasional karena menjadi luapan review yang tidak baik. Justru anime ini lebih kepada para penggemar lokal dari Girl Frontline.
  3. Kebanyakan pengalaman penulis (berharap bisa salah) sebagian besar anime yang diadaptasi dari game, action figur sebenarnya anime ini dibawakan untuk memanjakan para penggemar dan kemungkinan yang memanjakan penggemarnya. Jarnag bagnet mendapatkan nilai tinggi di dalam beberapa reviewer (mungkin disini juga?)
  4. Terakhir, sebenarnya anime ini sangat fansable ketimbang untuk umum. Karena fans telah dimanjakan oleh sebagian besar tampilnya anime ini bahkan Doll Frontline adalah anime yang memanjakan Fans untuk lebih menyukai anime ini.


Dan mesti dari keempat alasan ini bisa kita bedah atau kita sanggah jika kalian memang tidak menyukai apa yang penulis ungkapkan. Apakah kalian juga setuju dengan alasan-alasan penulis untuk anime Doll’s Frontline / Girl’s Frontline ini?


Endingnya Ok Ok

Sampai di ending, penulis rasa endingnya berasa cukup oke-oke saja. Dikarenakan jelas apa yang dibawkan sampai keending adlah perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh Tim ini untuk menggapai akhir. Dan akhirnya Tim Anti-Rain / Tim AR harus berpisah dengan sang temen merkea satu-satunya yang sangat penting di dalam Tim. Yakni M4, M4A1, ST AR-15. M16A1. Namun pengorbanan dari sang ST AR-15 menjadi bagian yang cukup memoriable dalam sepanjang anime ini berjalan. Khususnya dalam ending yang disampaikan dari sang studio Asahi Production. 

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Perpisahan yang terakhir
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia

Dan ending seperti ini bagi penulis sich Ok OK aja. Karena merupakan ending yang tidak terlalu buruk juga untuk dinikmati.


Karakternya adalah Robot bukan Manusia Tapi Punya Perasaan?

Salah satu yang menjadi kelemahan kita adalah bahwa setiap karakter yang diberikan dalam anime ini sendiri adalah Robot dan sangat mungkin kita tidak menyukai robot sebagai waktu kita. Meskipun mereka cukup cantik untuk kita ketahui karakter yang mereka berikan. Tetaplah mereka adalah Robot yang dirancang untuk berperang mengatasi berbagai persoalan di dalam dunia ini. Meskipun memang mereka ini adalah Robot. Setidaknya kita bisa merasakan kedekatan secara emosional karena secara emosional kita kurang begitu mendekati dan kurang begitu kita sukai.

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Siap Berperang sang Tim AR / Anti Rain
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia

Alasan kurang menyukai pengkarakteristik selain mereka robot dan doll (boneka) sebenarnya yang sangat penting untuk dimasukin. Tetapi karakter yang robot ini? Doll ini? berasa kita kurang begitu suka terhadap doll ini dan memerlukan karakteristik cewek-cewek yang nyata. Dan bagian karakteristik ini masih kurang begitu menarik. Sedangkan harus penulis ungkapkan dan mungkin tidak bakalan dimasukin adalah cewek-cewek bisa berperang, karena jelas kalau cewek masuk ke dalam peperangan adalah sesuatu yang jelek. Bahkan bisa merusak Etika dan dalam hal ini, Bahkan mungkin saja, jika kita memasukan cewek ke dalam peperangan itu tidak baik.


Tetapi kalau memang harus memilih mana karakter yang terbaik. Jawabanku hanya di dalam plot awal tadi, bahwa karakter disini yang menurutku “Team Anti-Rain” adalah tim yang sangat  rekomendasi dan tim yang bikin kita suka akan pembawaan setiap perjalanan anime ini. Dan menurutku karakter-karakter dari tim ini adalah karakter terbaik sepanjang anime ini bergerak. Bahkan menurutku anime ini cukup menarik dari karakter-karakter “Team Anti Rain” Dalam artian “Team Anti-Rain” ini sendiri menurutku bagian-bagian ini sangat menarik. Bahkan sebagian besar nama-nama dari karakter yang ditampilkan berdasarkan nama-nama dari senjata-senjata yang ada.


Visualisasi Cukup Baik

Salah satu yang cukup baik adalah Asahi Production jelas pembawaan yang cukup menarik. Karena visualisasi yang dibawakan oleh Asahi Production jelas visualisasi yang cukup menarik untuk dinikmati. Bahkan dapat dibilang, Visualisasi yang dibawakan studio animasi ini dengan tune / hue yang dibawakan sangat dark dan cukup menarik.

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Siap Bertempur bersama..
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia

Meskipun punya visual yang sangat baik, jelas sangat disayangkan. Bahkan menurutku visualisasi yang dibawakan Asahi Production sendiri adalah sesuatu yang menarik. Bahkan dapat dibilang, visualisasi yang dibawakan kali ini cukup baik. Apakah kalian suka terhadap visualisasi yang dibawakan oleh Asahi Production ini? Atau kalian sangat bosan terhadap apa yang dibawakan dalam anime ini?


Musiknya cukup Okey tapi kurang mengena

Salah satu yang bisa dinilai baik saja adalah musiknya cukup okey dan baik-baik saja. Bahkan dapat dibilang, anime ini punya musik yang cukup okey untuk didengarkan dan cukup menggambarkan niatnya bikin musik dengan nada genre semi-electronic. Dan dengan sentuhan genre semi electronic di dalam opening maupun ending yang dibawakan. Dengan musik yang dukup okey ini, jelas hal-hal ini cukup mengena di dalam kenikmatan kita mengenai anne ini. Karena kurang mengena apa saja yang dibawakan dalam anime ini jelas perlu menikmatinya (dan sebenarnya bagus sich musiknya tapi kurang pass penempatannya).


Kesimpulan

Doll’s Frontline adalah anime yang dibawakan khusus kepada penggemar-penggemar anime ini. Khususnya dibawakan oleh Asahi Production dimana Asahi Production selaku studio membawakan anime ini dengan baik. Dimana anime ini menceritakan bagaimana Team Anti-Rain berjuang untuk menghadapi Ai-Ai yang telah menguasai dunia. Khususnya menguasai terlebih dahulu tempat Sangvis Ferri yang menjadi pusat kerusakan sebagian besar yang ada saat ini. Lalu perjuangan ini diteruskan hingga berhasil. Dan inilah yang sangat baik dan cocok untuk dibawakan kepada para penggemar Girl’s Frontline.

Doll's Frontline / Girl's Frontline
Perjuangan Melawan T-Doll Sangvis Ferri
© Studio Asahi Production / Girl's Frontline /
 Muse Indonesia

Dari segi cerita, sebenarnya gampang banget ditebak bagaimana perkembangan yang ada. Bahkan perkembangan dari cerita, jalannya cerita sudah dapat ditebak sangat sayang. Lalu dari segi visualisasi jelas visualisasi yang dibawakan sangat menarik. Bahkan menurutku Asahi Production telah membawakan visualisasi dimana terjadinya peperangan antar robot yang berperang dan robot nya ini pun memang sangat menarik tapi kurang penulis nikmati karena kurang ada emosional di dalamnya. Lalu Endingnya ...


Kelebihan :

  • Visualisasinya cukup okey saja
  • Bentuk-bentuk karkateristik sebenarnya aku suka, Cuman sayang mereka robot
  • Pendekatannya cukup baik, khususnya yang menyukai anime ini dan pasarnya adalah penggemar dari game Girl’s Frontline


Kekurangan :

  • Ceritanya sudah sangat ditebak
  • Sebenarnya cewek-cewek robot ini harusnya dibawakan sebagai cewek real (bukan robot)
  • Musiknya masih kurang begitu mendebarkan / mengena di dalam diri sendiri


Penilaian : Menontonlah di Muse Asia Indonesia siapa tahu ada insight baru ketika menonton. Dan menurutku agak oke oke aja.

Jika kalian penggemar sang Girl’s Frontline. Sangat saya rekomendasikan.


Apakah kalian suka sekali terhadap apa yang dibawakan dalam anime ini? apakah kalian sadar bahwa aniem ini sangat menarik untuk dibawakan? 

Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

0 komentar

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar di Blog ini