Ngoceh-Ngoceh (artikel lama 2017) kali ini akan sedikit membahas tentang industri anime di Jepang, khususnya Seiyuu yang baru-baru ini dikabarkan dalam Jurnal Otaku Indonesia maupun Akibanation yang memberikan gambaran kepada kita untuk saat ini.
Untuk para senior-senior seiyuu pasti mereka tidak terlalu berlaku mendapatkan cobaan berat yang satu ini. Tapi artikel ini dikhususkan mengenai seiyuu-seiyuu yang baru terpilih maupun terjun di dunia anime saat ini. Sunguh sangat miris yang Seiyuu mapan tetap mapan, dan yang baru semakin sulit berkarya dan bersaing dengannya.
Namun, lebih parah lagi bahwa mereka dipilih bukan karena bakat mereka lagi, melainkan penampilan yang menarik, cantik-cantik, imut-imut, dan gateng-gateng yang menjadi idola mereka, bahkan salah satu studio anime (tanpa menyebutkan namanya) pun menginginkan seiyuu ini. Tidak peduli bakat yang mereka peroleh malah penampilan luar yang dipetingkan. Sungguh sangat miris sekaligus parah kalau memilih Seiyuu hanya dari penampilan mereka saja, ketimbang suara, bakat, dan karakteristik yang dia perankan kepada karakter anime saat ini.
Untuk pendatang baru saja digaji sekitar 15.000 Yen (Sekitar 1,8 Juta Rupiah) untuk sebuah kerjaan mereka. Gaji inipun sangat miris dengan biaya hidup di Jepang yang bisa dibilang cukup tinggi (Bisa tinggi bisa rendah). Maka untuk meningkatkan taraf kehidupan para Seiyuu baru inipun diharapkan dapat bekerja sambilan selain diri mereka menjadi seorang seiyuu.
Walaupun demikian, pekerjaan sambilan sekarang cukup terbuka beberapa hal. Misalnya saja mobile game yang terbuka untuk mengisi suara dan meningkatkan kepopuleran game itu, sebagian seiyuu inipun mencoba mengisikan suara mereka pada industri game tersebut. Walaupun memang nilai gaji mereka dalam industri ini tidak seberapa, tapi mereka tetap Terlebih lagi bisa diadaptasi dalam bentuk anime, sebut saja game mobile Chain Chronicle yang berhasil diadaptasi dalam anime Chain Chronicle: Haecceitas no Hikari.
Namun, satu hal yang lebih sulit untuk seiyuu baru saat ini, yaitu seiyuu yang berasal dari Idol yang notabetenya sudah memiliki banyak fans yang luar biasa. Sehingga dapat mengakusisikan para Seiyuu baru dan seiyuu dari idolpun lebih mudah masuk ke dunia seiyuu anime. Sehingga Seiyuu baru harus bekerja extra untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sungguh miris industri anime saat ini, khususnya para Seiyuu baru yang harus bertahan dalam industru ini.
Dapatkan mereka bertahan untuk saat ini?
Di sisi lain, ada kebaikannya bahwa mereka belajar untuk hidup lebih keras dan cepat. Kesuksesan memang sulit diraih secara singkat. Namun sisi lain pula, mereka sangat kasihan harus bekerja lebih banyak untuk menghidupan mereka sendiri di Jepang. Untuk masalah hidup dan biaya hidup, bisa terbilang cukup berat bagi pendatang baru, namun tidak seberapa bagi pendatang lama.
Semoga mereka tetap kuat dalam menjalani industri yang miris dan kejam ini dapat bertahan dan berkarya, khusus bagi seiyuu-seiyuu yang baru terjun di dunia ini. banyak yang menginginkannya, tapi perlu kerja keras agar bertahan dengan baik. Saya mengambil fenomena ini dalam dua bentuk, Pertama harus kerja keras menghidupkan diri sendiri, kedua harus tetap bertahan dalam dunia yang semakin keras agar mencapai kesuksesan yang luar biasa.
Akiba Nation
Industri Seiyuu yang Kritis. |
Gambaran Seiyuu Saat ini
Seiyuu atau pengisi suara sendiri merupakan orang-orang yang mengisikan suara mereka pada karakter anime yang sedang mereka jalani, khususnya memberikan suara indah mereka agar karakter anime yang mereka perankan dapat berwarna. Khususnya berjalan dengan baik. Namun saat ini para pendatang baru semakin sulit untuk bekerja disini.Untuk para senior-senior seiyuu pasti mereka tidak terlalu berlaku mendapatkan cobaan berat yang satu ini. Tapi artikel ini dikhususkan mengenai seiyuu-seiyuu yang baru terpilih maupun terjun di dunia anime saat ini. Sunguh sangat miris yang Seiyuu mapan tetap mapan, dan yang baru semakin sulit berkarya dan bersaing dengannya.
Namun, lebih parah lagi bahwa mereka dipilih bukan karena bakat mereka lagi, melainkan penampilan yang menarik, cantik-cantik, imut-imut, dan gateng-gateng yang menjadi idola mereka, bahkan salah satu studio anime (tanpa menyebutkan namanya) pun menginginkan seiyuu ini. Tidak peduli bakat yang mereka peroleh malah penampilan luar yang dipetingkan. Sungguh sangat miris sekaligus parah kalau memilih Seiyuu hanya dari penampilan mereka saja, ketimbang suara, bakat, dan karakteristik yang dia perankan kepada karakter anime saat ini.
Untuk pendatang baru saja digaji sekitar 15.000 Yen (Sekitar 1,8 Juta Rupiah) untuk sebuah kerjaan mereka. Gaji inipun sangat miris dengan biaya hidup di Jepang yang bisa dibilang cukup tinggi (Bisa tinggi bisa rendah). Maka untuk meningkatkan taraf kehidupan para Seiyuu baru inipun diharapkan dapat bekerja sambilan selain diri mereka menjadi seorang seiyuu.
Walaupun demikian, pekerjaan sambilan sekarang cukup terbuka beberapa hal. Misalnya saja mobile game yang terbuka untuk mengisi suara dan meningkatkan kepopuleran game itu, sebagian seiyuu inipun mencoba mengisikan suara mereka pada industri game tersebut. Walaupun memang nilai gaji mereka dalam industri ini tidak seberapa, tapi mereka tetap Terlebih lagi bisa diadaptasi dalam bentuk anime, sebut saja game mobile Chain Chronicle yang berhasil diadaptasi dalam anime Chain Chronicle: Haecceitas no Hikari.
Namun, satu hal yang lebih sulit untuk seiyuu baru saat ini, yaitu seiyuu yang berasal dari Idol yang notabetenya sudah memiliki banyak fans yang luar biasa. Sehingga dapat mengakusisikan para Seiyuu baru dan seiyuu dari idolpun lebih mudah masuk ke dunia seiyuu anime. Sehingga Seiyuu baru harus bekerja extra untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sungguh miris industri anime saat ini, khususnya para Seiyuu baru yang harus bertahan dalam industru ini.
Wajah merupakan Nilai Plus |
Komentar Pribadi
Saya sebagai penulis dan adaptasi artikel dari website terkenal, saya merasa kasihan kepada para seiyuu baru yang baru masuk dalam industri anime saat ini. Walaupun sudah ada kompetisi mengenai pencarian Seiyuu terbaik tiap tahunnya, tapi tidak menutup kemungkinan mereka akan ikut ambil bagian dalam kerasnya kehidupan menjadi Seiyuu saat ini.Semoga mereka tetap kuat dalam menjalani industri yang miris dan kejam ini dapat bertahan dan berkarya, khusus bagi seiyuu-seiyuu yang baru terjun di dunia ini. banyak yang menginginkannya, tapi perlu kerja keras agar bertahan dengan baik. Saya mengambil fenomena ini dalam dua bentuk, Pertama harus kerja keras menghidupkan diri sendiri, kedua harus tetap bertahan dalam dunia yang semakin keras agar mencapai kesuksesan yang luar biasa.
Terima kasih :
Jurnal Otaku IndonesiaAkiba Nation